Laskar, tidur dengan tenang



" Sementara aku, masih terduduk sejuta ba-bi-bu,
makan gorengan bercampur plastik, atau sekedar mondar mandir dengan tahu kempes penuh debu dijalanan"

 

hah,
Lamunan, dan hujan nun terus saja disangka pundung di jendela diluar sana,

 
Hai, apa kabar kalian?
Apakah nyaman di dalam sana?
hah, tenanglah biarkan sejarah membersihkan beberapa kepahitan dan diorama yang belum terjelaskan. Laskar tidurlah dengan tenang.

Malam ini, aku hanya ingin minta maaf,
untuk dilini yang sama, saat laskar terpenjara dan  masih saja tidak tau diri dengan memimpikan langit, saat hanya tersisa tanah untuk ditatap.

Sementara aku, masih terduduk sejuta ba-bi-bu,
makan gorengan bercampur plastik, atau sekedar mondar mandir dengan tahu kempes penuh debu dijalanan.

Atau soal penyakit narsis yang mulai merenggut para ksatria, mulai berganti pedang dan pandang.. dan duduk berangan-angan tak berkesudahan.
-tapi tetap saja sambil duduk.

Lucu ya, hingga rasanya ingin ditangisi sampai
pagi.

Tapi laskar harus memaafkan, karna layar bilang memang masanya berbeda, pedang pun tak lagi terbuat dari besi tajam.
Entahlah, hanya saja terlalu berkecamuk~
saat ini entah mengalahkan diri sendiri lebih berat dari , dari apa saja keperihan juga keheningan yang lalu-lalang.

bagaimana kami akan abadi, mari bicarakan saja nanti, oh laskar
"aku tersihir jiwamu, terkagum pada pandangmu, caramu melihat dunia~"
-Jatuh hati

Andai, andai aku boleh berandai-andai--

Semacam ke randoman 25 Oktober 2016.

Komentar