Bukan Tersangka Pedofilia

"Maka, Peluklah! Peluklah setiap rasa sakit dengan kehangatan yang sama dengan pelukan untuk rasa senang. Mensyukuri, bertapa banyak sekali dari fase kejatuhan yang justru mendekatkan, kita dengan kawan, kita dengan Tuhan"

Foto diabil di Gedun B Fakultas Psikologi UI
 
The Undeniable Power of a Simpel Hug :  
"Skin contact is essential for our overall well-being, when you offer a bear hug to someone in pain, or receive a big old bear hug when you are in pain, you not only begin the healing process, but you also allow your body to shut down memories of the painful stimulus" (Suzzane Degges-White, 2016)
 
Sore itu, hamparan ruang di lantai dasar gedung B ini terlihat biasa seperti hari-hari yang lain, hingga ia diperkenankan menjadi saksi dari fenomena yang sungguh menyejukkan kala itu.
 
Sebutlah seorang wanita, semula ia berjalan biasa saja, kemudian behenti, dan menangis sesenggukan. Lalu alam bekerja, manusia dan rasa empati yang menghiasinya. Beberapa saat, sebuah pelukan ala teletubis menjadi hal tak terhindari diruangan ini, sore itu. Sebelum akhirnya, sang wanita yang semula menangis, tertawa terkekeh-kekeh dan mulai bercerita tentang kegelisahan hatinya. 

Hebat sekali, sebuah pelukan nyatanya mampu meruntuhkan benteng-benteng keangkuhan mega raksasa yang membuat manusia merasa seolah mampu menyelesaikan semua dengan dirinya seorang. Ampuh menghanyutkan perasaan sepi, dan sedih yang terlanjur menggelayuti.
 
Pelukan, dan kemampuannya menyelamatkan dua kehidupan. Kehangatan bagi si penerima, dan terpenuhinya pemaknaan dari keberadaan dirinya si pemberi.
 
Sebuah pelukan, tampaknya dapat diperhitungkan sebagai satu lagi amunisi menjalani kehidupan, dari Tuhan yang menciptakan.
 
Lalu kita sekali lagi bisa menjawab pertanyaan "Mengapa kita terjatuh?" Ya, mungkin dengan jatuh kita lebih mengenali, siapa yang benar-benar hadir dan memberi pelukan, saat dunia seperti ingin mencampakkan kita sejauh-jauhnya dari kebahagiaan. Membuat kita memahami, indahnya kehadiran disaat-saat paling genting dari alur kehidupan. Mensyukuri, bertapa banyak sekali dari fase kejatuhan yang justru mendekatkan, kita dengan kawan, kita dengan Tuhan. 

Maka, Peluklah! Peluklah setiap rasa sakit dengan kehangatan yang sama dengan pelukan untuk rasa senang. Maka, Peluklah, dan jangan ditahan-tahan. Karena Tuhan telah anugerahkan banyaknya kekuatan dari pelukan, yang sayang jika tidak digunakan.  

Peluklah, maka dengannya kita merasa baikan. 

Wanita-wanita diruangan ini, sore itu, telah membuktikan, berapa mujarabnya sebuah pelukan bagi kesembuhan dan kekecewaan. Mereka adalah TERSANGKA penyebar kehangatan yang merajalela, dan dicari dimana saja berada. Selanjutnya, maukah kita jadi tersangka-tersangka berikutnya? Tersangka-tersangka yang enggan ditawan oleh dunia, karena keberadaannya membuat menusia ingin terus ada dan menebar lebih banyak lagi ranjau syukur, yang mulai menjauh dari menusia yang terus mengutuk dunia. Maka Peluklah! (dan pastikan memeluk dengan tidak membawa masalah setelahnya xD)

(Repost Instagram 13 Mei 2017)

Komentar