Pagi, sebentar lagi

WBS di Rooftop bareng Tiara 8

[Sebentar Lagi Hari Pagi]

Apa yang akan kita lakukan saat mati lampu di malam hari?
Atau, bagaimana kita menyiasati gelapnya lokasi suatu tempat yang ingin dituju?

Cahaya!
Dalam teori evolusi, makhluk hidup pada taraf yang cukup tinggi akan menghasilkan cahaya sendiri dari tubuhnya sebagai insting adaptasi terhadap lingkungan yang gelap bin kebutuhan yang tinggi akan cahaya. "Anglerfish" salah satu nya, sebagai hewan yang berhabitat di laut dalam, ia dihadiahi (kemampuan membentuk) photoprone (sel bercahaya) di sepanjang tubuhnya berkat keinginanya (adaptasinya) untuk tetap bertahan hidup (menurut teori evolusi).

Sayangnya kita, para manusia bukanlah Anglerfish. Kita tidak dianugrahi kemampuan menghasilkan cahaya. Sebabnya barangkali, karena cahaya itu telah tersedia adanya. Sehingga kemampuan menghasilkan cahaya, bukan lagi hal yang utama, dan benar-benar kita butuhkan.

Tapi, meski tidak menghasilkan cahaya, menariknya, kita senantiasa dilatih oleh situasi terang-gelap yang tidak pasti. Dan ya, situasi gelap tetap saja tidak menyenangkan seperti biasa.

Lalu, dengan ketidakmampuan kita menghasilkan cahaya, apa yang bisa kita lakukan saat situasi gelap datang? Pak Hamid bilang, "Jadilah yang pertama-tama menghidupkan cahaya yang sedang mati itu"- jadi yang pertama-tama mencari saklar, memantik korek atau bahkan membuka jendela agar cahaya bulan dapat masuk. Apasaja, segala cara agar kita tidak jadi bagian yang hanya mampu mengutuk kegelapan.

Sebentar lagi hari pagi, tapi (pencipta) matahari tau, siapa yang semalam berusaha mengatasi efek perputarannya.
Rabu Bersama Bapak, 11/10/2017
#knowladgesharing
#rumahkepemimpinan

(Repost Instagram 12 Oktober 2017)

Komentar