Surat dari Universitas Kehidupan

Nadia dan mamanya

[Jadi Ibu : 999+ SKS Belajar Psikologi Kehidupan]


Apa jadinya, jika saat bangun tidur kita menemui makhluk kecil bernyawa diujung kasur, yang keberadaanya akan senantiasa mengintili kemana saja pergi.
Apa jadinya jika, saat mengurusi asupan makan sendiri saja belum handal, tapi harus menghandalkan diri memberi asupan syarat gizi pada ia yang ada di gendongan.
Apa jadinya, saat sangat ingin membeli sesuatu di etalase kaca, namun harus mengalah supaya ia memakai baju yang tak kalah menawan, di hari lebaran.

Apa jadinya, saat segala tenaga telah curahkan, pada ia yang telah lumrah akan membangkang suatu hari pada masanya.

Saat perilakunya bikin naik pitam, tapi diminta tetap sabar serta tidak buru-buru memberi teriakan.

Saat pekerjaan tak boleh mengalahkan perhatian yang mesti dicurahkan

Saat rasa hati tak karu-karuan, tapi tetap harus hadir sebagai yang pertama-tama memberi pelukan.

Saat teori-teori freud, maslow, fromm, dan siapa lah itu namanya, hanya memenuhi bilik-bilik buku, tapi pengamalan ini jauh lebih dalam dan meminta segalanya

Dengan begitu, kami dari Universitas Kehidupan, dengan bangga dan penuh rasa terimakasih menyematkan gelar tertinggi pada semua Ibu yang ada didunia, yang berkat kesabaran dan kasih sayangnya telah mengizinkan kehidupan berjalan dengan penuh kebaikan, kemuliaan dan harapan.

Kepada ibu dimana saja berada : dengan gelar tertinggi yang engkau miliki, kami pun ingin mencintaimu, meski tak akan pernah sama dan setara.

(Repost Instagram 25 September 2017)

Komentar