Tentang 17 Oktober

Kita memahami, dalam Islam, tidak sekalipun kita dituntun untuk merayakan hari yang kita sebut dengan "ulang tahun". Malah beberapa ritualnya seperti meniup lilin, justru cenderung dilarang.

Sebabnya, dalam setahun, Yang Maha Memahami telah mencukupkan kita dengan hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Qurban, sebagai momen perayaan yang memberi banyak hikmah dan keberkahan. Dalam seminggu juga ada hari raya, namanya "hari Jumat". Hari baru setelah kemarinnya (hari kamis), catatan amal kita diangkat ke lagit, digantikan dengan yang baru.

Tapi, dalam Islam, kita setiap saat diminta untuk menjadi hamba yang bersyukur. Disuruh banyak-banyak mengingat kematian. Alasannya sederhana, supaya kita tidak lupa akan banyak nikmat yang kita dapati, yang sayangnya mudah hanyut oleh satu dua kejadian yang kita pandang sebagai ujian dan musibah. Agar kita terus ingat, bahwa apa-apa yang kita dipinjamkan hari ini (usia, tubuh yang sehat, keluarga, teman-teman, pengetahuan, harta dll), belum tentu masih diperpanjang sampai hari besok. Itulah, mengapa kita mesti bersegera, menyiasati mereka semua untuk sebaik-baik perbuatan, agar tak bersisa sesal dihari kemudian.

Maka begitu, terimakasih banyak yaa, untuk sudah menjadi alasan syukur dan menyediakan momen mengingat masa tenggat. Hari itu, setiap tahunnya. Ingatan-ingatan bahwa karena waktu kita tidak banyak, maka perlu lah kiranya meluangkan waktu untuk siapa-siapa yang kita berharga buat mereka, dan mereka pun tak kalah berharga buat kita. Menciptakan kenangan-kenangan indah itu tak cuma satu, tapi setiap hari, setiap tahunnya. Agar setiap hari jadi berharga dan bolehlah kita sebut hari raya.

Untuk squad hayati yang nyempatin beli talas bogor ditengah cengkraman uts asesmen besoknya. *fotonya nunggu si ibu desainer kerudungan dulu wkwk

Untuk siapa sajalah, hari itu dan setiap harinya. Terimakasih banyak banyak :') semoga doa dan kebaikannya kembali pada yang memberikan.

Buat yang ngasi suprais,  kue dan ucapan di 17 Oktober

(Repost Instagram 4 Januari 2018)

Komentar