Nasihat Kucing Garang

Tatap Mata Saya

Suatu hari, seorang mahasiswi tengil sedang duduk selonjoran di pelataran mesjid yang sulit di tampik ke-adem-an nya. Sesaat kemudian seorang kakak yang telah meraih gelar S.Psi nya menyapa, lantas nanya "ambil matkul pilihan apa di?", "insyaAllah perempuan dan gender kak, posisinya udah aman sih di SIAK tadi", "kamu gak tertarik ambil psikologi lansia?" (si mahasiswi tengil sejenak tercenung, dan boilaa disinilah ia sekarang, terjerat di urusan surat menyurat kunjungan panti lansia, terbebas dari artikel artikel perempuan dan gender yang nyaris jadi tugasnya).

Manusia itu cepat berubah, pikirannya, emosinya, fisik, bahkan statusnya. Tiba-tiba jadi anak tahun tiga, tiba-tiba udah mau lulus asrama, siapa tau tiba-tiba besok jadi ibu negara, atau mungkin mangkir meninggalkan dunia buat selama-lamanya.
 

Jika berkesempatan, mungkin kita juga akan melewati fase satu kali seumur hidup ini, yash, menjadi seorang lansia!
 

Sekelebat, agaknya kita akan bertanya "gimana sih rasanya jadi lansia?", dan mengira-ngira "enak kali ya, gak pusing nge deatline, tinggal duduk-duduk nerima pensiunan, plus bisa jalan-jalan tanpa ada yang ngelarang".

Lansia yang kata teori tengah bergulat di persimpangan kebijaksanaan dan penyesalan (ego integrity vs despair), atas segala hal yang dialami dalam hidup. Syarat perasaan sepi, sebab beberapa yang dicinta telah pergi, atau sibuk membangun hidupnya sendiri. Masa-masa rentan diinapi sakit badan yang bikin sulit kesana-kemari, serta pikiran kematian yang kian sesak menggelayuti. Lansia, yang dengan segala pikir dan rasa nun disembunyikan, membuatnya sering sulit di pahami.

Apalah daya, sebab kita belum merasa. Tapi, karena kita diminta membaca, bolehlah kiranya kita menerka-nerka. Menyenangkan hatinya, seperti kita ingin disenangkan hatinya, esok ketika berada di posisi yang sama.

Lalu tiba-tiba si kucing datang, mulai berpetuah : "Lindungi hatinya, sekalipun di dalam amarah", dan si kucing pun berlalu, selesai dengan amanatnya hari itu. Wasiat si kucing garang yang membuat mahasiswi tengil gagal menjejal argumen argumennya.


(Repost Instagram 25 April 2018)

Komentar