Perempuan itu Cantik, Hatinya pun Baik





Untuk Perempuan-perempuanku,

Perempuan itu sungguh cantik, hatinya pun baik. Mungkin itulah mengapa ada surat khusus buatnya di Alquran,  dia agaknya sangat istimewa bagi Penciptanya.

Perempuan itu cantik, hatinya pun baik. Ia yang tatapannya menenangkan, senyumnya meneguhkan, dan suaranya yang mampu menghentikan tangisan. Ia, perempuan, yang beruntung menjadi sebaik-bainya perhiasan.

Perempuan itu cantik, hatinya pun baik. Ia yang besok pagi kembali bangun dengan wajah berseri-seri, meski semalam tumpah di muka sajadah. Ia, perempuan, yang hanya dengan memandangnya, setara dengan menunaikan ibadah di tanah Makkah.

Perempuan itu cantik, hatinya pun baik. Ia yang menahan rasa sakit yang tidak pernah bisa dibayangkan oleh dunia. Ia yang shubuh sudah siaga, dan malam masih terjaga. Ia, perempuan, yang Doa-doanya enggan di tolak langit, yang kata-katanya bahkan sumpah serapahnya seketika jadi nyata.

Perempuan itu cantik, hatinya pun baik. Ia yang punya banyak impian, dan bekerja keras untuk mewujudkannya. Ia, yang dalam satu petikan takdir mengubah semua angan-angan, lapang dada menjadi permaisuri istana dan mulai hidup untuk menghidupi mimpi ia yang dipilihkan takdir untuk dicintai selama-lamannya. Ia, perempuan, yang barangsiapa menjaga hatinya, boleh disematkan gelar sebagai manusia terbaik.

Perempuan itu cantik, hatinya pun baik. Ia, yang merawatnya bukan main sulitnya. Ia yang jika salah-salah bisa jatuh, menjadi fitnah dan memenuhi sebagaian besar isi neraka. Ia yang setelah dibesarkan selama bertahun-tahun, mesti direlakan pada ia yang entah siapa, mesti dipercayakan kepada ia yang segera jadi punggawa hidupnya.

Ia yang dalam heningnya masih memikirkan orang lain, yang menangis melihat yang lain menangis, yang lisannya sulit mengatakan tidak, yang sakit kala menyakiti, yang mengatakan "baik baik saja" meski di kepalanya ada miliaran tanda tanya.

Perempuan itu, kita.

Terkadang kita terlihat kuat, bukan karena kita kuat sungguhan , tapi tidak ada pilihan lain,  hanya itu yang tersisa. Besok-besok semoga kita kuat betulan, dan itu menginspirasi orang lain (tere liye).

KS KIK khusus Tiara, Maret 2018

(untuk seluruh perempuan yang mengitari)

Komentar