TIPS MENGHALAU KANTUK SETELAH SAHUR

Langit asama

Ramadhan dan tidur pagi bagaikan sejoli yang ogah-ogahan untuk dipisahkan.

Pasalnya, keberadaan waktu makan sahur yang harus dilakukan sebelum adzan subuh berkumandang, mau tidak mau akan memaksa siapa saja (yang berniat sahur dan puasa) untuk bangun sangat pagi.

Hal tersebut, seringkali menimbulkan efek mengantuk yang sangat berat dilawan, karena ritme bangun yang berubah dan kegiatan makan yang memang seperti biasa mendatangkan katuk (karena otak melepas hormon serotonin yang ampuh memunculkan rasa kantuk). Dengan fakta, maka jadilah 'ngantuk kuadrat', dengan kita (yang sahur) sebagai sandra sandranya.

Namun, meskipun sangat mengantuk, apakah tidur benar-benar menjadi opsi terbaik yang dapat kita pilih?

Kita pasti sering mendengar "Jangan tidur pagi (kelamaan) , nanti rezekinya dipatok ayam". Dan yash, sebagai umat muslim tak jarang kita mendapatkan tausiyah tentang bagaimana kita diminta bertebaran di muka bumi sejak pagi hari, sebab di saat-saat itu terhampar rezeki Allah yang Maha Luas.

Hal ini tak lain karena pagi hari merupakan waktu yang sangat baik untuk memulai aktivitas, sebab tubuh manusia dirancang untuk berkegiatan sejak pagi hari, yang apabila waktu itu digunakan untuk tidur, maka akan membuat sistem metabolisme kita terganggu. (Hal yang menyebabkan mengapa tubuh kita menjadi lemas setelah bangun kesiangan, dan rasa tidak enak di perut dan tenggorokan saat bangun dari tidur selepas sahur).

Rasululullah pun mendoakan secara khusus waktu ini agar menjadi waktu yang diberkahi. Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi ï·º bersabda, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya,” (HR. Abu Dawud). Ibnu Qoyyim dalam kitabnya Zaadul Maad pun turut mencantumkan "tidur pagi" sebagai satu dari empat penghalang rezeki.

(iyo iyo panjang bana pembukaannyo uni jadi baa bia ndak lalok abis sahur?)

Nah, agar kita bisa sama-sama merauk keberkahan Ramadhan ini tanpa melewatkannya sedikit pun (terutama gara-gara diorama tidur habis sahur yang nyata memperdaya umat manusia *wk),

Berikut beberapa rule yang bisa dijadikan tips(yang bisa jadi sangat subjektif) untuk menghalau rasa kantuk sehabis sahur :

1. JAUHKAN DIRI DARI RANJAU : KASUR, SOFA, KARPET dkk

Meskipun rasa kantuk bisa menyerang kapan saja dan dimana saja, tapi percayalah ketika kita mencoba menjauhkan diri dari benda-benda diatas, setidaknya kita telah berupaya menghindarkan diri dari jeratan benda empuk yang selalu membuat tidur lebih nyaman dan lama. Kalau bisa, abis sholat shubuh gak usah masuk-masuk kamar lagi, siapkan benda-benda yang ingin di bawa beraktivitas sejak sebelum shubuh ;D

2. GARAK, GERAK, GERAK!

Kalau kata Imam Syafii, air itu hanya akan jernih kalau dia mengalir ( bergerak), dan berpotensi penuh jadi keruh kalau dia menggenang (alias diam). Nah, dari sini bisa kita ambil pelajaran kalau bergerak membuat kita lebih baik, disamping penelitian Hebb (1950) yang menyatakan kalau manusia butuh stimulasi yang cukup untuk tetap hidup dan sehat.

Bisa aja ketika pagi itu kita gak bener-bener capek dan jadi ngantuk, tapi karena tubuh kita yang kurang stimulus dan jadinya kelewat relaxlah yang bikin ngantuk. Karena sebagai mahasiswa pun sering banget kan kita diminta datang pagi pagi buta ke kampus, padahal semaleman suntuk abis begadang, dan kita masih hidup bin bisa beraktivitas dengan baik. (JADI BERHENTILAH BERKILAH ANAK MUDA, BERGERAKLAH DAN UBAH NASIBMU YANG NGENES ITU *ngomong ke cermin wk).

Termasuk saat kamu terlalu ngantuk untuk ngejar target tilawah di pagi hari, (menurut penulis yang sotoyolo ini) sangat boleh kiranya kalau kita sejenak melakukan aktivitas lain (biar gak terjadi kasus tersungkur di depan alquran, sakin ngantuknya, karena aktivitas tilawah yang biasanya dilakukan sambil duduk alias sedikit gerak) , seperti olahraga (ex :sit up dan gibon 100x) jalan jalan keluar menghirup udara pagi, main ke rooftop rumah buat cari suasana baru atau cara yang biasa digunakan ibu ibu "BEBERES RUMAH" (manteb banget kalau ini, udahlah gak tidur, rumah bersih pula *tp butuh niat yg besar memang).

INTINYA BERGERAK, PENUHI JUMLAH STIMULUS YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBUANG JAUH JAUH SI RASA KANTUK.

3. LAKUKAN AKTIVITAS BERAGAM

Percaya gak, kita tu sering banget ngantuk saat merasa bosan, meskipun kadang kita gak sadar sedang berada dalam keadaan bosan itu. Alasannya simpel, tubuh itu selalu ingin menyelamatkan kita dari rasa tidak nyaman, makanya saat merasa bosan ia mencari hal lain yang bisa disediakan untuk kembali membuat kita merasa nyaman, dan hal yang tersedia itu adalah rasa kantuk dan tidur, karena tidur itu secara alamiah dikategorikan sebagai hal menyenangkan (meski konsekuensi nya gak pernah senyaman tidurnya wkka)

Kita tentu gak selalu bisa memilih akan hal-hal yang harus dilakukan, beberapa menyenangkan, beberapa membosankan (ex : nyelesaiin makalah, ngolah data skripsi dll) , maka untuk menyiasati itu lakukan hal yang beragam agar aktivitas yang membosankan itu bisa tercover dan kita melakukannya dalam keadaan sadarkan diri (gak ketiduran).

MULAI DARI AKTIVITAS BERBEDA / ANTIMAINSTREAM, misal : Randomly neleponin guru di sekolah lama, nelponin temen SD atau scroll kontak di hape sambil merem trus 'call', dijamin dengan cara ini kita akan gagal merasa ngantuk karena waswas dan harus berpikir keras mesti ngomongin topik apa sama si korban telpon random ini. Selain gak ketiduran sabi banget buat jalin silaturahmi yang lama terputus jarak dan waktu, ya ga sii *asal g modus-_ wk. Intinya gak ada salahnya melakukan hal berbeda plus bikin jadwal untuk mencapai a, b, c, d di pagi hari biar kita terarah dan tau alokasi waktu yang diperlukan sehingga biaa mengurungkan niat tidur pagi (sok iye bener ya Rabbi)

Semua supaya kita terhindar dari tidur pagi, terhindar dari pintu pintu penghalang rezeki (apalagi dibulan yang penuh keberkahan ini).

Selamat mencoba, selamat menakhlukkan kantuk pagi :D (dan doain yang bikin tulisan ini gak dilaknat Allah karena mengatakan hal yang enggak dilakuin, *alias doain supaya bisa meraup rezeki terbaik di pagi hari karena mampu tetap terjaga, amin)

(Repost Line 22 Mei 2018)

Komentar