Maka, Maafkanlah

 
di Lapas Paledang Bogor, tahun 2017 lalu


Ramadhan, sebagai bulan yang mulia sangat identik dengan kegiatan meminta dan memberi maaf. Momen 1 Syawal yg menjadi puncak perayaan bulan nan suci, tidak pernah lengkap tanpa kegiatan ini, "memaafkan".

Tapi, pernahkah kita bertanya, mengapa sifat ini menjadi begitu istimewa dan paripurna di bulan yg mulia?

Bulan istimewa ini tak ayal, menempatkan maaf sebagai salah satu hadiah utama, bagi siapa saja yg bersungguh-sungguh, ia adalah maaf dari Allah swt. Itulah mengapa di 10 hari terakhir kita diminta banyak melafazkan doa yg artinya : "Ya Allah Engkau  Yang Maha Pemaaf, Engkau mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku". Maaf yg dalam banyak kajian dijelaskan lebih utama daripada ampunan-Nya. Sebab dengan maaf-Nya, dosa itu dihapuskan seolah tidak pernah ada.

"Memberi maaf" pun dipilih Allah sebagai satu diantara 3 sifat taqwa yg mampu membuat seseorang mendapati surga yang seluas langit dan bumi (dijelaskan dlm surat Ali-Imran 133-134). Kisah seorang sahabat yg tidak terkenal, namun selalu disebut rasul sebagai orang yang dijamin masuk surga, juga ternyata memiliki ibadah rahasia menjelang tidurnya, yakni memaafkan.

Dalam buku Forgive for Good : A Proven Presription for Health and Happiness karya Frederic Luskin, menemukan bahwa memberi maaf merupakan resep yang menjamin kesehatan dan kebahagiaan, sebab hal itu yang dapat meredakan marah,mengendalikan stres serta mencegah kegundahan hati.

Meski bukan ibadah yg mudah, namun dengan begitu banyaknya keutamaan maaf, boleh lah kita bertanya di H+16 Ramadhan ini, sudahkah kita memaafkan? Siapkah kita untuk benar-benar memaafkan? Sebab kita tau, bahwa memaafkan bukan untuk memberi mereka yg menyisakan luka itu kesempatan kedua. Tapi untuk kita, agar kita tak usah repot hidup dalam dendam dan perasaan tertahan yg melelahkan.

Maka maafkanlah, dengan maaf yang lapang, yang menenangkan,

Hingga maaf itu mengantarkan kita pada kemuliaan dan keridhaan,
dari Ia Yang Maha Memberi Maaf

(Squad KIP tahun lalu bersama ibu-ibu yg hatinya Indah, karena telah banyak memaafkan :') )

"Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, 134. (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit[1], dan orang-orang yang menahan amarahnya[2] dan mema’afkan (kesalahan) orang lain[3]. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan" (QS :Ali-Imran 133-134)

(Repost IG, 1 Juli 2018)

Komentar