Dibalik term 'tangan diatas'

Pagi yang istimewa
14 Mei 2020

Pada sebuah buku berjudul "Hidup sederhana, hari ini dan disini" ia membahas mengapa hubungan antar anggota keluarga seringkali menjemukan dan seolah penuh dengan intrik (drama kehidupan).

Tidak lain adalah karena banyaknya tuntutan 'menjadi' yang berseliweran diantara hubungan-hubungan itu. Menjadi istri sempurna, suami pengertian, kakak yang baik, adik penurut dan lain-lain. Semua tuntutan yang seolah melupakan tujuan utama hubungan yang dimulai dari dua orang yang awalnya saling tidak mengenal itu, ia adalah : memberi.

Menilik pepatah klise bertajuk sedekah yang berbunyi : "tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah". Kita semua tau, pepatah ini bermakna 'memberi lebih baik dari meminta'.  Kita dapat melihat diksi yang digunakan yaitu "lebih baik", bukan "lebih dianjurkan" ataupun "lebih disukai". Kata 'lebih baik'boleh jadi menurut hemat penulis yang sebenarnya juga baru terpikir hal ini dua detik lalu (wkwk) sebenarnya lebih merujuk pada kebaikan yang akan menghampiri si pemberi, sebelum akhirnya sampai ke penerima. Yap, tangan diatas (memberi) yang dianjurkan karena hal itu lebih baik buat si pemberi itu sendiri, meskipun nantinya akan baik pula bagi si tangan dibawah (penerima).

Sekarang, kita bisa mencoba mempraktekkan gerakan tangan diatas (seperti ingin memberi) dan tangan dibawah (seperti ingin menerima) tersebut. Rasakan, posisi mana yang lebih nyaman?

Jikalah harus menjawab, maka posisi itu adalah posisi tangan diatas. Bukan, bukan karena berkorelasi dengan persepsi term bersedekah atau hal baik sejenis. Melainkan, tangan diatas (posisi seperti ingin memberi) adalah posisi melepaskan beban, yang secara pergerakan akan terasa lebih nyaman.

Jadi, ketika kita memberi, mungkin sebenarnya kita sedang melepaskan beban.

Pada hubungan keluarga yang rumit-pun, saat semua sudah begitu keos dan seperti sulit untuk ditemukan benang merahnya, mungkin hal pertama yang bisa kita lakukan adalah melepaskan semua bebannya, dengan terlebih dahulu memberi. 

Let the pain(t) be the best pain(ting) in the world, ya bro.



Pagi ini istimewa setelah akirnya pesan tentang perasaan senasib dan unconditional love itu tersampaikan  dengan bumbu wajib yang tetap ada : drama malak-malak pulsa wkwk.

(Hmm, ternyata bener kata temen-temen yang anak sulung, kakak itu kasih-kasih adek bukan karena perannya yang bikin si adek jadi harus merasa bersalah dan nyusahin, simple karena itu menyenangkan haha).

Makasi ya bro, you give me this chance, the extraordinary feeling of being a sister.

"We know we're in pain, but just know that we're not alone. Whenever I am not a perfect sister, sure my love for you is an everlasting thing. Let the pain(t) be the best pain(ting) in the world :)"
(untuk sesaat kemudian dibalas "pulsaaaa", memang adik terbaik wkwk)

Komentar