Adil Tidak Adil
Rasa tidak adil seringkali menjadi penyebab dari gusar yang susah dialihkan menjadi mode 'bodo amat'. Setidaknya bagi sebagian orang dan tentunya yang membuat tulisan ini. Yak, perasaan tidak adil tak dipungkiri selalu ampuh bikin ambyar bin tidak fokus, disamping kalau sudah lekat susah dipaksa lepas bagaikan dua orang LDR yang baru bertemu lagi (hiyah). Jika diejawantahkan, mungkin akan lahir kalimat-kalimat sesak semacam ini: (1)"Aku kan bersihin lorong kanannya kayak gini, kok dia bersihin lorong kirinya kayak gini aja sih?Kzl" (2) "Kemarin kan aku udah angkat galon, sekarang galonnya udah abis, kok gak pada sadar yaa buat gantian angkat galon baru keatas?" (3) "Huh, tega banget sih, kan harusnya piketnya dari kemarin, sekarang udah mau masuk jadwal piket kedua, kan yang piket kedua jadi kebagian double kotornya" Dilihat dari kasus yang menjadi contoh, jangan ditebak apakah itu yang dirasakan penulis saat ini atau tidak (wkwk nulisnya dengan te