#DiariRK- APA ITU LIBURAN?

(Hampir)Akhir Rabi'ul Awwal 1438 Hijriah, dan
Penghujung tahun masehi.
Di : Moshola yang tergenang akibat sisa hujan semalam.
onsizzle.com

"Andai Syurga itu mudah..(mungkin kita tidak menamainya syurga)"

Mungkin judul diatas "APA ITU LIBURAN?" agak sedikit nyeleneh dan terkesan ujub bagi sebagian orang. Well ya,  siapa yang tidak mengenal kata L.I.B.U.R.A.N, kecuali bagi mereka yang terlahir sebagai warga negara selain Indonesia , mungkin mereka akan menyebutnya dengan sebutan lain (wkwk) seperti : holiday (dalam bahasa Inggris) atau..
google translate
google translate



tapi saya yakin kalau kita sepakat bahwa libur diartikan sebagai,

google.com

Libur sangat identik dengan waktu bebas, terutama bagi orang-orang yang menggeluti pekerjaan atau dalam masa persekolahan. Pasalnya hampir setiap senang berlibur dan liburan selalu dapat diasosiasikan dengan perasaan bahagia atau senang. Ya, menurut saya karena setiap orang memiliki tingkat jenuh akan rutinitas yang sama berulang dalal kurun waktu tertentu, maka dari itu perlu ada waktu untuk terlepas dari segala rutinitas beserta tugas-tugas didalamnya.

Mahasiswa adalah salah satunya, yaa siapa yang bisa memungkiri bahwa sebagian mahasiswa adalah "liburan hunter", yang selalu senang dengan tanggal merah, dosen berhalangan hadir dan yang paling beruntung mendapatkan jatah liburan paling lama dibandingkan jenjang pendidikan lainnya di Indonesia. Seorang teman saya bahkan kuliah untuk menanti liburan, saat baru masuk semester baru ia berkata "hah, kuat-kuat 4 bulan lagi liburan" ia mengatakannya tepat di hari pertama masuk kuliah setelah 3 bulan berlibur.

Tapi disini, lagi-lagi, ada jalan lain yang mesti ditempuh, mungkin karena akhir dari perjalanannya juga lain , juga cara yang selayaknya juga lain : "TIDAK ADA LIBUR DI RK"
Seolah itu konsep baru yang harus tertanam dan sejatinya masih ditolak oleh akal sehat saya, khususnya sebagai mahasiswa yang ingin melepaskan kepenatan perkuliahan.

Tulisan ini juga saya maksudkan untuk menjawab pertanyaan dibawah ini, yang akhir-akhir ini intessitasnya menanjak drastis :

"Lagi libur  kuliah kan ya?"
"Kok gak libur?"
"ha.. ga pulang?"
"Seriusan gak pulang kampung?kenapa?"
"Parah banget, emang ga kangen sama keluarga? trus kenapa ga pulang?"
atau yang ini "kok RK gitu?" atau yang lebih ekstream  "Makanya, siapa suruh masuk RK?"

haha, sebelumnya saya ingin berterimakasih, dengan segenap perasaan GR yang saya punya, saya anggap itu adalah bentuk kepedulian atau harapan supaya saya bisa ikut pulang bersama.

Let me answer :D :
"Iyaa lagi libur kuliah kak/pak/tante"
"Karna agenda pembinaan masih lanjut kak/uni/teteh/dek"
"iya -_- (jangan tanya lagi)"
"Iya serius enggak, karena masih ada agenda pembinaan ._. (awas nanya sekali lagi)"
"iya parah *eh (wkwk), iya Alhamdulillah kangen kak, insyaAllah mau mengerjakan hal lain dulu disini"
"yaa, coba tanya bang Bach atau ustad Musholi kak *lho (buahaha).
Hmm yang terakhir jawabannya susah " hmm, siapa ya kak.. hmm (sambil garuk-garuk-tembok)

Disini saya mulai belajar untuk menghilangkan istilah "Liburan" dari kamus hidup saya, mungkin terdengar sok idealis, namun itu saya rasakan bahkan semenjak awal masuk asrama ini. Sejak awal peserta sudah dituntut untuk mampu memanfaatkan setiap detik nya untuk urusan yang bermanfaan bagi kemaslahatan orang banyak. Agenda yang mencurah tiada henti, list prestasi-kontribusi tiap minggu, belum lagi pengumpulan life plan per bulan, dan yang paling spesial adalah dalam setiap ikrar "Idealisme Kami" yang  termaktub bersahaja dan diulang dalam banyak sekali kesempatan. Seolah diujung sana ada yang sedang mengatakan "waktu kalian tidak banyak".

Suara-suara itu bisa jadi berasal dari para laskar pejuang kemerdekaan
yang telah memilih untuk mati dalam kehormatan dinegeri yang sedang berupaya,
      Atau dari seorang nun teramat santun dan dicintai semesta,
      Baginda Rasulullah sallaulahu'alaihi wasalam
    Yang sepanjang hayatnya tegak dengan tauladan dan meninggal seraya "ummati.. ummati..  ummati.." menjadi kata terkhirnya

 Atau suara hati kecil didalam sana yang juga merindu syurga dan ridha-Nya,
atau ..

Bisa saja suara Sang Pemilik hati, yang memanggil untuk pertemuan romantis dengan-Nya diujung jalan ini.

Ya, sejatinya setiap manusia diberi kesempatan dan waktu, tapi soal mempergunakannya itu soal lain, itu soal pilihan masing-masing. Jika dikatakan ingin pulang, tentu saja saya ingin, terlebih ibu selalu menanyakannya setiap kali menelepon, saya bahkan bingung, entah bagaimana lagi akan menjawabnya.Tapi saya menyakini setiap pilihan selalu disertai konsekuensi, dan inilah konsekuensi dari pilihan yang saya buat, mendaftarkan diri di RK dan dengan takdir Allah diberi kesempatan untuk jadi salah seorang bagiannya. Ini pun bukan bentuk pengorbanan, sekali lagi adalah pilihan, dan hidup selalu soal memilih dan menjalankan konsekuensi yang kita dapat secara sepaket.
Saya harap hal ini juga menjadi jalan untuk dapat menjadi amal jariah bagi kedua orang tua saya kelak, dengan harapan, ini menjadi salah satu cara saya berjalan menuju kesholehan, untuk menjadi yang beribadah dan bermuamalah dengan ilmu, dan agar saya lancar menjawab pertanyaan 4 perkara ini kelak,
 ”Tidak bergeser kaki kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, hingga ditanya tentang empat perkara, tentang umurnya untuk apa dihabiskan, ilmunya bagaimana dia amalkan, hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan dan tentang tubuhnya bagaimana dia memanfaatkanya.” (HR. at-Tirmidzi, dan menurut beliau derajatnya hasan shahih)



 Saya kira tidak ada manusia yang benar-benar berlibur di dunia ini, karena sejatinya dunia bukanlah tempat berlibur. Setiap kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa-apa yang dilakukan di tanah ini, tanah dunia. Setiap hari adalah menentukan pilihan, sudah sejauh atau sedekat apa kita dengan tempat libur yang sesungguhnya itu : Syurga. Tidak ada yang namanya libur, setiap hari adalah hari bekerja, adalah hari dimana tanggungjawab menjalankan hak-hak Allah harus ditunaikan, seperti Allah yang juga tidak pernah libur memberi kita nikmat yang bahkan air laut dan daun pepohonan yang bersatu tak kuasa menuliskannya (al-Kahfi/18:109].

"Cukup kuliahnya aja yang libur, ibadah, menuntut ilmu, dan menabung kebaikannya jangan" *eaa

dan sekarang kalau ada yang nanya
"Apa itu liburan"
"Liburan itu... **--%^^$##@@!$%" (Apa itu liburan?)" (The word has been deleteted!-Brain program said)

"Kini ranting dapat menikmati angin semilir lembut yang awalnya ia kira adalah badai"

http://www.salamdakwah.com/hadist/62-bagaimana-memanfaatkan-waktu
.






Komentar