#DiariRK Pemaknaan Asrama Oktober : "New Glasses"
Siang
ini di sebuah pojok ruangan di tempat yang orang-orang selalu menggaungkannya
dengan gelar “Perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara” ya, Perpustakaan Pusat
UI. Kembali dihadapkan pada kenyataan, bahwa besok adalah 1 november, tanggal 1
yang mungkin menjadi momok bagi saya dan segelintir orang yang tengah berupaya melepaskan dari jeratan deatliner.Yap, tanggal satu adalah tanggal pengumpulan tugas
Bulanan Asrama RK, dan salah satunya adalah pemaknaan asrama.
Pada
bulan ini sejenak kita lepaskan diorama-diorama kamar mandi licin, piring
cucian berserak dimana-mana dulu, biarlah mungkin waktu dan penutupan masa
internalisasi di akhir bulan ini akan menyudahi itu semua. Kali ini saya ingin
bercerita tentang makna “Teman dan Kompetitor”.
Tak ayal RK adalah sarangnya makhluk-makhluk perauk prestasi, prestasi
jenis apapun itu namanya, sebuah kebanggan dan semacam hal yang selalu membuat
saya merasa teramat kerdil sesekali. Pada bulan ini, beberapa kompetisi besar antar
fakultas berlangsung di kampus, mulai dari OIM UI sampai Al-Quranic Olimpied.
Persaingan antar penghuni pun adalah hal yang biasa terjadi dari tahun-ke tahun di tiap
angkatannnya termasuk pada angkatan ini,
angkatan 8, setidaknya itulah informasi yang saya dapat dari para alumni.
Tinggal seatap dengan orang yang pagi nanti akan menjadi saingan terkadang
menjadi hal yang lucu bagi saya pribadi. Bagaimana pada malam harinya kita
saling berdiskusi, saling menyemangati dan bahkan saling membuka aib kelompok
masing-masing. Bercerita tentang ketidaksiapan bahan untuk tampil atau sekedar
bercanda di ruang tengah dengan niatan yang sama, yakni menghilangkan kegugupan
tampil esok hari. Belum lagi cerita dimana saya menjadi begitu panik saat salah
seorang Tiara yang menjadi saingan saya waktu itu belum hadir dalam perlombaan
yang kami ikuti, entah mengapa saya sangat bersikeras bagaimana caranya ia
tidak boleh skip dalam pertandingan
kala itu. Lucu memang jika dipikir lagi, mengingat kami adalah saingan pada
saat itu. Satu lagi, saya ingat beberapa orang penghuni asrama pun serempak
memakai jas institusi dalam perlombaan yang sama yang mereka ikuti kala itu,
entahlah apa niatan mereka tak lagi berlomba atau hanya ingin menunjukkan
kekompakan sebagai sesama penghuni tempat ini.
Saya
menemukan pembelajaran yang amat berharga akan fenomena nan unik dan sangat
diluar kebiasaan tersebut, dimana disini, di asrama ini, kompetitor bukanlah
musuh yang kita harus menghindar serta harus menutupi semua informasi darinya,
namun kompetitor adalah teman yang paling dekat dengan kita dalam menghadapi pertempuran, karena tujuannya sama, hal yang
dihadapai sama, singkatnya, kompetitor adalah yang paling senasib seperjuang dengan
kita.
Mencoba
mengaitkannya dengan sebuah teori di psikologi yang bernama “Konformitas”.
Konformitas diartikan sebagai suatu jenis pengaruh sosial ketika
seseorang mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma
sosial yang ada. Saya kira saya sudah conform
dengan nuansa ini, saya mengubah sikap yang awalnya berfikir bahwa saingan
itu adalah orang yang akan sulit diajak bekerjasama, menjadi beranggapan bahwa
saingan adalah orang yang paling dekat dan paling mungkin diajak bekerjasama.
“New
Glasess” Again and again, RK How proud to be yours~
DFT
Perpustakaan
Pusat Universitas Indonesia
Selasa,
1 November 2016
Komentar
Posting Komentar