Maret : Diatas "Passion"
JJAT perdana BEM UI 2019
Pernahkah kita membayangkan kisah 'Gadis Berkerudung Merah' tanpa serigala yang menyusup ke rumahnya? 'Cinderella' tanpa ibu dan kakak-kakak tirinya? Atau 'Frozen' tanpa kutukan sihir beku yang menimpa Elsa?
Jadi, apa yang paling menarik dari kisah di buku-buku dongeng?
Sebut saja : konflik (tidak sejalannya keinginan dengan kenyataan). Variasi konflik membuat kisah dongeng kian digandrungi, tak peduli berapapun usia pembacanya.
Sayangnya, konflik tidak hanya ada di dalam dongeng. Dalam tingkatan sederhana, ia terberi dalam pilihan-pilihan menyebalkan di kehidupan nyata. Salah satu yang paling klasik ialah soal : "Mengerjakan apa yang disukai" atau "Menyukai apa yang dikerjakan".
Logikanya, tentu menyenangkan bisa terus bergelut dengan hal yang diminati dan melegalisasi setiap pengorbanan sehingga tak terasa sia-sia. Tapi, perlu diakui, tawaran untuk menuntaskan misi-misi eksistensi tidak melulu hadir dalam bentuk yang diidam-idamkan. Tak jarang, ia malah terberi dalam kesempatan yang bersebrangan dengan ide-ide aktualisasi diri nun selalu menautkan kata 'Passion' dalam narasinya.
Lalu sebuah dialog bergulir dalam kisah yang tidak begitu populer,
L :"Kalau enggak 'Passion', trus ngapain?". Waktu berjalan. Tokoh itu bertemu dengan banyak orang. Bertemu dengan dirinya, lantas menjawab H :"Ngapain yak, ngerasa 'tanggungjawab' kali, hehe".
Begitulah, mungkin logika memang tidak diciptakan untuk menjawab semua persoalan. Sebab dari pilihan yang rumit, kita belajar mendengar, sesuatu yang jauh di dalam. Sebab dari belajar memilih, kita belajar mengambil resiko. Sebab dari memilih, ada yang harus bertanggung jawab memenuhi janjinya. Janji untuk mencintaimu dari dekat.
Iya, kamu (yang dapatin almetnya mesti bisa nyanyi "la lala lala la, kalau tidak karena awan", trus jadi pengen dengar lagu itu lagi dari tempat berbeda :') *sebelum sebuah pesan masuk : "Umi jan lupa, hari ini UKK yaa") La lala lala la oh tidaklah suram, tidaklah suram si matahari, wkwkkw. Tokoh itupun mulai, "mencintai apa yang ia kerjakan ".
Komentar
Posting Komentar