Sechuil tentang Menjadi Mahasiswa Psikoloi UI semester 6
- SEBUAH PESAN KHUSUS UNTUK ANAK PSIKO SEMESTER 6: Mengenang 1 tahun RPP, PSIKOMETRI dan antek-anteknya
Bagi anak Psikologi UI semester 6, raut muka ngenes bin menyedihkan diatas tentulah tidak berlebihan. Karena, di semester ini kita akhirnya menemukan jawaban "Kenapa di psikologi gak ada semprop?". Yash, RPP (Rancangan Penelitian Psikologi) sejak dzaman bahela sudah dirancang sebagai syarat untuk bisa mengambil skripsi di semester 7 dan 8. Sederhana kalau lulus matkul ini, udah dipandang sabi lah buat majo skripsi.
Tapi e tapi, semester ini memberi efek kejut jantung tambahan dengan keberadaan psikometri (re : bencana sesat pikir buat yang berfikir bahwa masuk psikologi akan menjauhkan diri dari angka dan segala penghitungan matematis). Belum lagi sebundelan matkul dan amanah organisasi yang harusnya menyenangkan, namun jadi menyusahkan karena dibarengi tugas-tugas 2 maha matkul diatas*.
.
Jadinya, boila semester 6 sukses membuat sebagian anak psiko gagal touch up, gagal mandi, gagal tidur bahkan gagal ketawa saat detik-detik kelas dan pengumpulan tugas.
Tapi, izinkan anak semester 8 yang tentu tidak cocok jadi contoh ini mengatakan kalau, "bisa, pasti bisa!" Karena kita insyaAllah, selalu dan selaluuu lebih kuat dari keadaan. Kalau suatu saat, kita akan menoleh kebelakang dan bilang "Yaampun ternyata gak sesulit itu, eh ternyata udah lewat yah". Sebab, akhirnya persepsi itulah yang lebih berbahaya daripada kenyataan itu sendiri. Saat kita memenangkan asumsi "Kata kating ini susah banget sih" "Gila, rasanya kayak mau mati ngerjainnya" dan deretan umpatan yang dirasa mampu jadi sandaran.
Satu lagi, kalau kita pernah dengar, ada ungkapan yang bilang : sebenarnya alam semesta itu sedang berusaha menjawab pertanyaan pertanyaan kita selama di dunia. Entah dari buku yang dibaca, pengalaman yang dilalui, penuturan orang bijak dan lain-lain. Apapun itu, pasti dijawab!
Percaya atau enggak, yang nulis ini pun akhirnya berhasil menemukan jawaban dari pertanyaan: "Gimana caranya agar dua hal/orang /kondisi yang berbeda bisa saling memahami?". Dan jawaban itu ketemu di artikel RPP pertama yang dibahas sampe mumet bersama @ghina565 , teman sejak obm yanh juga bertanggung jawab atas foto mengerikan ini, plus atas kepercayaan penulis untuk biza menyelesaikan semuanya wkwk). .
Yap, selanjutnya, selamat banyak-banyak BERINTERAKSI bersama RPP, PSIKOMETRI dan antek-anteknya. Siapa tau nanti kalian saling mencintai, dan bisa lanjut sampai skripsi. 👏🔥
Komentar
Posting Komentar