|
muka muka ga nyante tekondoh |
"Tiara, jangan tidur yaa, taekwondonya mulai jam setengah 6. Ayok, semua ontime"
(Sementara itu di kamar-kamar)
"Aduh, mau belajar buat kuis lagih"
"Ya elah, kelas pagi nihh, capek banget"
"Yaduu teler banget ni, baru tidur jam 4"
"Eh, sekarang awal bulan yah? Berarti lari dong?! Dih, males banget".
(Tapi, selalu aja ada yang seperti ini)
"Eh, yaudahlah gapapa, bentar ini, sampai jam 7 doang"
"Udah udah, nanti kak Indah sedih kalau kita bandel mulu"
"Eh bangunin tuh, suruh ganti baju buruan"
(Begitulah, dan acara melarikan diri dari agenda Taekwondo, meski dipenuhi dengan umpatan, tidak pernah benar-benar berhasil)
Emang
ya, sesuatu itu jadi berharga ketika udah berlalu, udah gak dimiliki
lagi. Hari ini, Rabu pagi ini, rasanya kangen banget sama Taekwondo
(dan segala drama Rabu pagi yang menyertainya).
Emang ya, nikmat
punya teman yang selalu ada buat ngingetin kalau salah, bantuin bangkit
waktu lagi jatuh, ngasi apchagi waktu lagi melenceng itu, betul-betul
gak bisa didustakan lagi.
Tiara, tau gak beda body protectornya
Taekwondo sama kita? "Kalau body protector taekwondo harus diikat
manual, tapi kalau hati kita kayaknya udah terikat dengan sendirinya
deh" *wkkwk yee keripik kentang!*
Yak, dalam rangka menghadang badai-badai setelah jadi alumni, mari kita lakukan Gibon 1-3, hitungan sendiri-sendiri,
Charyeot... (perhatian)
Kyeong rye... (Hormat)
Junbi.... (Siap)
Shii.. Jak! (Mulai!)
Komentar
Posting Komentar