Sedikit Percaya

Suatu hari saat seorang wanita yang mengidam mango float  tengah celingak celinguk, di sebuah tempat makan yang menjadikan bapak tua lawas sebagai icon perusahaannya. Wanita itu tak lama  disibukkan dengan aktivitas menyedot mango float nya yang kini hanya menyisakan beberapa balok es saja.

Perhatiannya tiba-tiba tertuju pada seorang anak laki-laki berusia kurang lebih 4 tahun, seorang anak perempuan berusia sekitar 21 bulan dan seorang perempuan dewasa yang duduk dalam satu meja tak jauh dari meja yang sedang ia duduki. ‘Ohh,  keluarga’ gumamnya, observasinya berakhir saat sang ibu berulangkali menyebutkan kata “bunda” pada dua orang bocah yang ada dihadapannya.

 "Pedas?” ucap sang ibu pada anak laki-laki yang duduk berhadapannya dengannya. "Ambil lah saus tomat , minta sama mbak-mbak itu tuh!” ucapnya sambil menunjuk-nunjuk perempuan  dengan seragam di belakang meja pemesanan.

Sang anak hanya menggeleng. “Ada diatas” sahutnya seraya menyatakan ketidakinginannya meminta pada mbak-mbak tersebut.

"Kamu ini ya, udah gapapa minta aja” sang ibu mulai mendesaknya untuk segera mendapatkan saus tomat yang ia mau.  

Sang anak masih menggeleng.

“Yaudah, makan aja tuh pedas-pedas” sang ibu mulai putus asa. “Kamu ini ya, dibilang gak pernah mau.”  Sang anak menunjuk-nunjuk sebuah pojokan yang diatasnya terdapat mesin penyedia saus. 

“Gak ada gak ada disana itu, tempat naruh saus nya ntar gak ada, udah kamu minta aja".

Sang anak tiba-tiba beranjak dari kursinya menuju mesin penyedia saus tersebut, tangannya lihai mencari laci penyimpanan, yang berisi tempat menaruh sambal yang diyakini sang ibu tidak ada.

“Gak ada itu tempatnya disan...” belum sempat sang ibu bergumam, sang anak sudah mengangkat-angkat menunjukkan tempat saus berbahan plastik yang ia temukan.

Sang anak yang semula tidak mampu menjangkau tombol untuk mengeluarkan saus , telah lebih cerdas dengan mengambil bagian samping mesin untuk dapat menjangkau tombol tersebut.

Sang ibu yang semula ingin menghampiri bocah lelaki itu pun terdiam “Oh ada” ucapnya tak lama setelah mengetahui bahwa sang anak telah berhasil mengambil saus tomat yang ia mau.

Begitulah, kadang kita hanya perlu memberi, sedikit kepercayaan. 

-Dari sang anak yang berhasil mendapatkan saus tomat dengan caranya sendiri.
(Suatu hari diawal Desember,  2017)

Komentar