Not the Result of Cloning : SIblings

Wisuda siblings di Padang

Suatu hari di rumah keluarga besar "Yan, kok belum siap-siap?", "Aku masih puasa, lebarannya baru besok, ngikut pemerintah wkwk".


Waktu SMA yang penuh kebrutalan "Tugas rumah kamu udah aku kerjain, sekali-kali liburan di rumah Yan, jangan organisasi terus".

Ketika ditanya hobi "Kak emang hobi kamu apa sih?", "Hmm, bersihin rumah mungkin haha", (tercengang) "bagaimana mungkin di dunia ini ada yang punya hobi beresin rumah?! Sementara adiknya.." (di dalam hati).

Detik-detik mau ke Depok pertama kali "Aku jadi sedih ehh.. nanti mama papa ndak ada temannya". "Eh gapapa, aku kan di Padang, bisa sering pulang, tenang-tenang".

Sampai suatu hari, "Aku udah liat, bismillah semangat yaa, meskipun nanti banyak drama drama di depan, semoga Allah kuatkan dan mudahkan jalan kamu dan kita yaa" itulah saat selembar kain resmi menutupi bagian wajahnya. Ia dan cerita purdahnya yang membuat label kembar itu tidak lagi menggandrungi dua anak manusia yang biarpun mirip, tapi punya banyak sekali perbedaan.

Dan begitulah, cerita huru hara per-sibling-an yang selalu ampuh membuat hati meleleh. Hari-hari rebutan remot, ngambek gara-gara sendal lebaran yang satu terlihat lebih keren, dan seabrek kisah jahil-menjahili yang lewat sudah dimakan masa. Tidak terasa, kita dewasa dengan begitu cepatnya. Melesat dari zigot yang tak karuan bentuknya, hingga menjadi sesuatu seperti hari ini. Meski katanya, rasa sayang itu justru lebih sulit ditunjukkan pada ia yang kita kenal sejak masa ileran dan ngompol di kasur, tapi, terimakasih ya siblingqu (bukan kloningqu). Untuk setiap dukungan dan pelajaran bahwa kadang kita perlu mengalah, demi membesarkan mimpi seseorang yang kita benar mencintainya. Terimakasih sudah banyak mengalah :'). Terimakasih kepada Empunya diri yang menciptakan kita berbeda, dan jadinya saling melengkapi.

Biarpun telah lebih dulu meninggalkan bocah yang masih terseok-seok menyelesaikan 144sks nya dengan gelar cumlaude, semoga Allah tetap memberi kita kekuatan untuk melewati gaharnya tuntutan kedewasaan, dengan kebersamaan yang tak lekang waktu, dan ruang.

Komentar