Bimbingan dan Duren anti canggung

ini namanya rezeki anak (belum) soleh


Setelah hari-hari GUIM penuh drama susah move on, pergi wisuda teman-teman nachkal, akhirnya satu kegiatan ini sungguh tak bisa lagi menunggu : yak apalagi jika bukan bimbingan.

Mengiklankan muka di fakultas sebagai mahasiswa tua, ah beginilah rasanya, beginilah aromanya (nada spongebob). Tiap jalan satu langkah ketemu adik kelas, temen pengmas, atau kating angkatan 2013 selalu berasa seperti "a..a.. aku bisa jelasin" wkwk. Sungguh diri yang waktu itu (awal februari) membawa kertas-kertas hasil revisi BAB "X" nya yang sangat sedikit itu akhirnya mengerti satu alasan lagi kenapa orang-orang sangat ingin lulus tepat waktu ia adalah : males ditanya-tanya dan menjelaskan semuanya (walau gak ada yang minta dijelasin).

Dan yang paling ngakak adalah ketika ketemu orang yang kita kenal, dan mereka berusaha tidak melihat karena mungkin takut akan dan harus bertanya "skripsi gimana?" (ya apalagi coba yang mau dibahas, kalau ketemu di kampus di usia semester yang sudah renta ini wkwk?). Jadi sebagai solusi (bagi para angkatan tua lain yang mungkin mulai ngerasa "ngapa semua orang jadi sombong bat?!), kita saja yang menyapa duluan, dan meyakinkan mereka "it's okay guys, Gue yang telat lulus kenapa kalian yang canggung oy!" (wkwk asli ngakak parah).

Yah setidaknya itulah memori dan insight paling melekat di awal februari,

Oh yaa juga perputaran takdir yang membuat entah mengapa setelah bimbingan jadi mesti ke RK bertemu orang-orang lama yang ngebet duren. Ya, satu insight lagi : bahwa duren adalah buah yang akan menjadi buah (dirinya) kalau dimakan bareng-bareng. Soalnya kalau makan durian sendiri se-enak apapun, pasti b aja. Duren yang khas dengan belepotan, rebutan, uji siapa yang jago ngebuka dan siapa yang paling keren gaya minum dikulitnya wkwk (semacam standarisasi apakah anak duren sejadtie apa bukan gitu deh wkwk)

dan begitulah, bimbingan dan duren akhirnya menjadi dua hal yang sama-sama harus dilekatkan sifat "anti canggung" jika ingin menikmatinya.


Dari ingatan yang masih terbang di sekitaran depok,
untuk minggu pertama di februari 2020 (yang masih banyak manusianya).

Komentar