Thanks Hebb dan Stimulus Pagi

Kalau kata Donald Hebb, psikolog zaman bahela yang melakukan penelitian tentang seberapa lama dan seberapa jauh akibat dari tidak melakukan apa-apa yang bisa dialami manusia (atau bisa dibilang penelitian tentang sejauh mana manusia kuat mager? wkwk), Hebb menemukan mahasiswa yang menjadi partisipannya mulai mengalami halusinasi setelah 8 jam experimen dilakukan. Eksperimen ini meminta mahasiswa untuk tidur di dalam kotak kasur kecil, dimana mata partisipan ditutup dan tangan serta kaki mereka dibalut dengan semacam gips (untuk memastikan sesedikit mungkin gerakan). Selama penelitian berlangsung aktivitas otak mereka akan direkam. Dan yah, merekapun halu setelah 8 jam dan penelitianpun dihentikan.

Jadi intinya semager magernya umat manusia, ia tetap membutuhkan jumlah stimulus tertentu untuk tetap hidup (atau berfungsi dengan normal). Penelitian ini bisa jadi pembelaan kalau manusia sebenarnya juga ga tahan kalau terus dalam kondisi diam, gak peduli mau extrovert/introvert, sobat cinta kemewahan/ sobat misqin, atau apapun lah ketegorisasi manusia. Kita akan selamanya butuh stimulus (baik dalam bentuk bergerak, berpikir, merasa dll).

Nah, teori ini didukung oleh sebuah pengalaman tidak begitu penting dari seorang manusia yang kangen water (alias berenang), setelah menjadi introvert profesional selama kurang lebih dua minggu.

Benar saja, setelah berhasil mempersuasi seorang teman untuk pergi berenang, dan terperdaya untuk ke cafe (karena waktu itu belum masif disuruh social distancing) untuk sama sama mengerjakan sesuatu yang berguna, uniknya walaupun ngantuk banget setelah olahraga tanpa keringat pagi hari ini, justru malah memicu keproduktivan siang hari. Ew, mantab. Setidaknya hari itu ada pergerakan dari tulisan yang udah hampir lempeng karena gak juga disentuh dan gak diberikan sama orang yang seharusnya mengkoreksinya dengan konsisten :"3

Yah, intinya kalau pagi dimulai dengan bergerak, dengan capek, maka itu bisa mendulang keinginan untuk meraih lebih banyak stimulus (kegiatan produktip) di siang hari. Mungkin keberhasilan di waktu pagi cenderung lebih memunculkan motivasi dan diduplikasi untuk waktu-waktu selanjutnya. (Yah apapun lah, yang penting nulis biar otaknya kerja ya nak) 

Sekian, dari ingatan paling syahdu di minggu ke-3 Maret, akibat felfest hari itu yang serasa private pool.

belajar jadi anak sutan



Komentar