Film-Film Jodoh

Tanpa basa basi lagi, tulisan ini akan mengulas pernyataan penulis tidak tersohor ini tentang "film yang bagus adalah film yang saling menemukan (antara film dan penontonnya)"

Nah,  film yang ini tu  macem misal, lagi ga jelas nyalain tv trus tiba-tiba jadi ngikutin film antah berantah dari awal  (karena bisa aja gitu ga disambi/ ga harus ngerjain sesuatu) trus diakhir film jadi berasa menemukan sesuatu yang insighful. Apa yah.. selain faktor takdir tiba-tiba harus nonton film itu dan filmnya emang lumayan, mungkin film nya jadi bagus karena kita gak berekspektasi akan mendapatkan apapun dari film itu.

dan voilaaaaa ternyata ada hal yang menarik dan selalu terngiang ngiang sejah abis nonton itu. Sejauh ini baru dua film yang didapatkan dengan cara semenarik itu.

Pertama "The Butterfly Effect" yang ditonton pas SMP lagi iseng aja nyalain TV pas semua orang udah tidur . Gak disangka ternyata itu jadi film yang terngiang-ngiang terus selama lebih kurang 7 tahun (semacam minta ditemukan maknanya), sampai pas kuliah baru ngerti arti film itu sebenarnya setelah searching tentang butterfly effect yang ternyata  mengacu pada chaos theory. Di film itu  menjelaskan kalau setidap tindakan sederhana yang kita ambil itu tidak pernah sesederhana kelihatannya, "karena satu kepakan sayap kupu-kupu di brazil bisa jadi angin tornado di texas" kalau kata teorinya, dan kadang saat kita berusaha mengembalikan keadaan dan mencoba mengambil tindakan yang berbeda untuk mendapat hasil yang lebih baik belum tentu pertukaran keadaan itu  menghasilkan keadaan yang lebih baik, nah di posisi itu kita belajar bahwa di dunia ini kadang "sesuatu terjadi karena memang harus terjadi" wkwkw epic parah! Bayangin aja otak anak SMP dikasi begituan, untunglah otak anak SMP itu masih ingat untuk terus mencari apa makna setiap scane aneh di film itu.

Untuk film satu ini, orang yang nulis ini sungguh merasa seperti saling menemukan, maceem jodoh gitu lah, I need the moral value and the film need someone really enthusias to find the meaning wkwk.

Yang kocak adalah waktu gak sengaja kesebut judul itu sama adek tingkat di kuliahan kelahiran 2000 yang juga mengalami hal serupa, dan yang ngakak dia bahkan nonton pas SD (mungkin di waktu yang sama kita nontonnya), trus sama-sama terngiang ngiang itu film aneh banget tapi bikin penasaran pol dan jadilah kita bahas itu film itu habis-habisan dengan sisa-sisa memori yang udah ketindih beragam kejadian dan bahan bahan kuliah wkkw,mungkin saat itulah sebuah film bisa sangat berkesan bagi sekelibat umat manusya dimuka bumi .

asal comot dari guugel wkwk


Kedua "Lucy", film ini ditemukan baru-baru ini ditengah kesendirian dan keabsurdan sedang sakit kepala sehingga memutuskan gak nonton film apapun di laptop tapi pengen ada suara aja sambil makan. Jadilah idupin tv. Ada film baru mulai, di awal kayak menarik bahas tentang alam, terus tiba-tiba jadi aneh tentang penculikan orang untuk nyeludupin bahan kimia (sejenis narkoba). Bener-bener ga niat nonton karena diperparah kalau nonton di tv tiap ada darah layarnya jadi abu-abu, asli ganggu banget. Tapi, lagi-lagi entah kenapa tu film jadi keikutin sampai akhir sambil dalam hati terus bertanya "ngapain sih nonton ini, mending tidur biar pusingnya ilang". Aneh bin ajaib. Ternyata itu
sedang berusaha menyadarkan seseorang yang entah kenapa disibukkan dengan nonton itu padahal dia bisa tidur dengan tanpa gangguan, untuk menanyakan sebuah pertanyaan besar yang nantinya akan jadi penutup film itu.

Film dengan pertanyaan utama "Apa jadinya manusia jika ia dapat menggunakan 100% kemampuan otak mereka?".

Banyak sekali kata-kata mutiara yang nyangkut di kepala setelah nonton film itu, dimana lumrahnya akan sangat mudah melupakan hal-hal di film karena proses penyerapan informasinya yang kurang kompleks/ memelibatkan sedikit bagian otak *soalnya kan di tonton doang, beda dibandingin kalau baca buku.

Salah satu kata profesornya yang teringat jelas adalah "Manusia itu memiliki semua kemampuan yang ia butuhkan, dan mereka terus menciptakan, namun satu yang unik dari manusia adalah saat mereka lebih tertarik untuk memiliki (having) dari pada menjadi (being-apa yang mereka inginkan)" , kira-kira gitu seinget kepala yang nontonya, kepala yang lagi ga equilibrium wkwk.

 Terus ada bagian dimana tokoh lucy yang hampir berhasil menggunakan 100% otaknya bilang kalau satuan yang akan tetap stabil dalam kehidupan ini hanyalah waktu, satuan yang membuat manusia ada, karena seperti mobil yang ada di jalan raya yang tanpa faktor waktu akan terlihat tidak ada (jika terus dipercepat). Sehingga, waktu menjadi pengukuran paling sah untuk segala hal, waktu menjadi hal yang membuat manusia terus ada.

Diakhir film, tokoh Lucy tiba-tiba berubah jadi partikel yang ada dimana mana saat berhasil menggunakan 100% otaknya, dan semacam epilog yang kembali lagi ke awal,

Film itu ditutup dengan pertanyaan paling menohok bagi seseorang yang sangat tepat tepat sedang menonton dan membutuhkan pertanyaan itu "Kehidupan sesungguhnya sudah diberikan sejak 1 miliar tahun yang lalu, apa yang telah kamu perbuat pada kehidupan itu?"

Semacam perjalanan yang panjang, padahal cuma nonton film 2 jam dengan jeda iklan yang lumayan. Selamat, setelah nonton itu jadi makin susah tidur wwkwk. Hal yang menarik adalah setelah kembali tanpa sengaja bicarain film itu sama seorang teman jurusan filsafat, dia bilang kalau film itu adalah film yang dia diminta nonton juga sama dosennya karena terkait dengan skripsinya. Sungguh kebetulan yang b aja sih sebenarnya. Tapi untuk ukuran film yang disuruh nonton sama dosen filsafat, berarti film itu cukup 'sesuatu' lah yaa.

Warning:
Tulisan ini memberikan efek susah tidur jika dibaca diwaktu yang tepat


Thanks to Global TV yang telah menjadi perantara dua film epic yang seolah seperti takdir harus menontonnya, entah untuk menjawab pertanyaan masa depan atau masa yang terlalu saat ini. Yang unik, untuk mendapat sensasi film kayak gini gak bisa didapatkan secara sengaja atau direncanain. Soalnya yang nulis pernah iseng pengen nonton film apa aja di channel yang sama tapi malah ga dapat apa-apa dari film itu.

Lucu sekali, mungkin 'Butterfly Effect' itu benar-benar telah terjadi pada 'Lucy' :"D.

Komentar