Hari hari berganti

Di hadapan kipas raksasa,
Senin berembun 27 April 2020

Hari ini, Tuhan seolah memperlihatkan kelihaian-Nya dalam mengatur rencana. Kepulangan pemilik rumah yang tiba-tiba (beserta bocah-bocah kecil yang kemarin sempat membuat rindu seolah tanpa obat *selain pertemua tentunya), dan kepergian teman di hari yang sama karena secara mendadak  harus pulang untuk mengambil dokumen kerja. Sungguh, kebetulan yang hanya bisa diwujudkan pemilik semesta.

Hari ini, setelah kembali menghabiskan pagi berembun dengan sebuah karpet diatas atap, ada satu hal  yang menarik dari banyak hal yang mengusik belakangan ini. Jika disarikan, mungkin akan terlihat seperti ini.

Ada sebuah doa yang agaknya kita butuhkan saat ini : 
"Ya Tuhan, jagalah kami dari berputus asa terhadap diri kami sendiri"

Karena kadang, tidak ada yang lebih berat dari hilangnya rasa yakin terhadap diri,
Dari hilangnya rasa mampu menghadapi baik-buruk dan naik-turunnya diri sendiri.

Hingga kita temukan, 
Putus asa yang boleh jadi lebih berbahaya dari kematian
Sebab, apabila kematian mampu memisahkan roh dari jasad
Maka putus asa mampu memisahkan seorang hamba dari penciptanya.


-Dear Diri. 

* kalimat terakhir didapat dari sebuah tulisan orang lain,  dulu sekali.

Satu lagi, suka kepikiran kalau disuatu masa bahkan kita benci dan ingin meninggalkan diri kita sendiri. Di saat itu, kita tau, akhirnya, cuma Tuhan yang tetap disini. Ia yang tetap tinggal saat semua orang pergi. Setia menyemangati, membisik-bisikkan sesuatu di hati agar kelak semua jatuh dan kecewa ini jadi lebih berarti.

Ya, akhirnya cuma Tuhan yang gak ninggalin kita.
(dan kita harusnya juga sama, dengan setidaknya berusaha jauh-jauh dari putus asa)

dulu pernah denger ada hadis yang menjelaskan bahwa meski kamu tau besok langit akan runtuh dan kamu memiliki sesuatu untuk ditanam hari ini, maka tanam! *Whoah #spiritofislam

Komentar