Yang Mengawali 2020 : Keluarga Cemarang (GUIM 9)

Kegiatan lihat kiri lihat kanan ada keluarga cemarang *eak


YAK! GUIM 9 tentunya menjadi penutup kegilaan bem ui 2019 yang ditunggu, setidaknya bagi sesosok umi jadi jadian yang telah mengklaim segala bentuk per-pengmasan sebagai cinta pertamanya.

Setelah haqqul yakin menunda pernikahan dengan abang skripsweet, kekecewaan itu cukup nyata saat tau titik aksi nanti punya medan yang tidak terlalu sulid dan akses internet yang (katanya) memadai, "Ah, kurang challenging!", ucap seseorang yang tidak sadar diri akan jadi yg paling renta (alias tua) di titik nanti.

Hari-hari di @keluargacemarang___ pun dimulai, beragam upgrading skil demi menjadi anak desa seutuhnya terberi dalam bentuk yang tidak pernah diminta : memanen ubi dengan riang, mengaji999+, mengupas kelapa dengan sabar, mandi dan menimba di sumur terbuka dengan keberanian (agar supaya mengalahkan imajinasi jika ember yang di tarik tidak lg membawa air melainkan hal lain ), ketahanan tinggal di belantara sawit (yang sekalinya keluar liat jalan langsung kayak anak biribiri kehilangan arah) juga perjalanan next level menyusuri sawah, sungai, kebon dan air terjun demi memaknai arti semangat sekolah sesungguhnya ala anak-anak Trangging :')

Semuanya, sungguh serba secukupnya sampai kalau ditanya apa kejadian paling berkesan di Marang maka kita akan menjawab "Apa yaa, setiap hari menyenangkan dan cukup".

Maka, untuk kesekian kali Sang Maha Surprise menunjukkan bahwa Ia memang tidak pernah bermain dadu dengan alam. Jika dulu ketika menjadi pengajar santapan utamanya ialah belajar mencintai ketidaksempurnaan, maka kali ini bersama alam, waktu dan orang yang berbeda kita belajar : "Bahwa seringkali yang paling menantang itu bukan hidup susah, gak ada sinyal atau minim penerangan, tapi bagaimana agar setiap hari jadi lebih hidup, jadi lebih bersyukur, dan secukupnya dalam segala hal".

Hari ini, satu bulan yang lalu kita pastinya lagi tepar berjamaah abis pulang dari Trangging. Hari ini juga, umi donlod ig lagi biar bisa mengenang betapa banyak hal baik terjadi dalam hidup ini, salah satunya hidup bersama @keluargacemarang___ yang sederhana dalam bersenang-senang, sederhana juga dalam bersedih dan melepaskan. Hingga suatu hari, kalau kita harus ketemu dan bersapaan seperti tidak pernah terjadi apa-apa, itu sungguh tidak mengapa, karena kita sadar apa yang terjadi di Marang akan tinggal di Marang, karena kita tau kita berubah setiap waktu, tidak apa, karena semua yang sudah terjadi diantara kita pernah begitu indah dan itu cukup. Yah setidaknya kita pernah bersama dan umi bahagia menjadi pernah menjadi single parent bagi 17 anak anak tyrex yang sungguh menyebalkan jika sudah bertanya dimana abi berada. Terimakasih banyak @keluargacemarang___ , terimakasih sudah "mau sama orang tua, mau mau (?)", doakan umi segera menikah dan resepsi di balairung tahun ini wkwk.




Komentar