April : Terjawabnya Doa Doa

 
semoga kalian tidak menyesal menjadikan diri ini momod wkk

Kala berhadapan dengan hidup yang kadang biru, kadang kelabu, tak asing agaknya bagi kita untuk akhirnya berkutat pada ini : Doa.

Dalam diam yang sayu dan renungan yang kian sendu, anehnya kita justru menemukan diri yang kian asik bercakap dengan dirinya sendiri. Obrolan yang payah. Perbincangan yang menyebalkan. Lalu, dalam riuhnya pembicaraan, ada saja harapan yang kemudian terlontar, menyisakan ingin agar ia segera terwujud. Maka, tersadarlah kita, sebuah doa lantas terhempas, memantul menuju arah-arah penuh misteri di muka bumi.

Perkara berdoa pada apanya, ya terserah saja. Yang jelas, situasi itu nyata. Mempertegas kekakuan kita yang senantiasa bergantung pada sesuatu yang lebih besar diluar dirinya. Meski, tentu tak ada eksekutor yang lebih baik dari kita si pelontar doa.

Waktu bergulir, kita bergerak, disusul alam yang enggan menganggur. Doa-doa itu kiranya tak pernah dianulir. Walau, dalam banyak kesempatan ia berubah dalam bentuk-bentuk yang unik, sebab pantulan demi pantulan yang menderanya.
Doa itu rupanya tak pernah tak terkabul. Rupanya ia hanya berubah bentuk. Rupanya tinggal berdoa, lalu tak perlu menunggu, karena nanti juga terkabul dengan sendirinya. .
Kayak yang ini, "pengen deh ngerasain fkm ui peduli" eh taunya terkabul dalam bentuk yang ini wkw. Disaat yang lain, "Yaampun, gimana ya biar kuat kayak gitu", lalu benar diuji kekuatan itu. Semesta ingin tau, seberapa sungguh tokoh yang mengaku jenaka itu, dalam berdoa.

Jadi, doa aja dulu, nanti juga terkabul😅.


Repost @dianfhaatma, 2019

Komentar