GUIM 8 : Mencintai Ketidaksempurnaan

 
aselinya bukan foto ini, tapi ini epic sekali jadi yasudah


Setelah sekian lama, akhirnya foto ini dipamerkan juga ke dunia maya yang fana bin ajaib.

Yak, karena ini hari terakhir pendaftaran sebagai Pengajar Gerakan UI MENGAJAR angkatan 9, izinkan diri ini memberikan gimic sederhana tentang "apa sih insight yang didapat saat dan setelah menjadi pengajar GUIM?".

Simpelnya, buat saya GUIM adalah satu momen bersejarah dalam perjalanan mencintai ketidasempurnaan. Bersama murid dan keluarga baru di GUIM, saya mulai memahami bahwa hanya dengan menerima ketidasempurnaanlah kita dapat terus tumbuh, bergerak melakukan perubahan. Bahwa setelah merasa gagal kemarin sore, masih ada yang setiap pagi tersenyum, bertanya hendak belajar apa pagi ini. Hingga ketidasempurnaan itu menyadarkan saya : bahwa setiap tempat nyatanya adalah sekolah dan setiap orang akhirnya adalah guru. Bersama GUIM, saya diyakinkan bahwa tidak apa kalau tidak sempurna, asal kita selalu dan tidak pernah berhenti belajar.

Jadi, udah siap untuk 1000sks BELAJAR mata kuliah kehidupan bersama GUIM 9?

Konkritkan sekarang di @uimengajar
#GUIM9
#tanaminspirasiwujudkanasa


plus satu caption sambungan

Tentunya, postingan ini tidak akan lebih viral dari pada postingan kemarin. Tapi, bersama ini, izinkan seorang mahasiswi yang tengah memerankan drama kehidupan miliknya ini mengucapkan : Terimakasih.

Terimakasih, untuk 3 Minggu tidak terulang. Terimakasih sudah mengingatkan bahwa filosofi ''Tut Wuri Handayani" dan "Alam Takambang jadi guru" itu sama pentingnya, dan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.

Terimakasih sudah kembali mengajarkan bahwa selalu adab sebelum ilmu. Selalu ada alam (yang didalamnya ada kita, keluarga, teman-teman usil, ikan di akuarium serta tumbuhan padi yang semakin berisi semakin merunduk) yang siap mengajari kita apa saja (kalau kita mau). Selalu ada karya, dan lakon-lakon yang menjadi begitu tinggi sebab mempu menghargai karya-karya itu (meskipun tidak sempurna).

Terimakasih atas kisah yang tidak mampu diceritakan waktu kepada kita secara utuh, tentang jarak yang menyapu debu antara mendung dan hujan.
Tentang mahakarya para laskar yang tertinggal, terhujam dalam : "Bahwa menjadi tidak sempurna, berarti menjadi manusia".

(Untuk GABUTERS dan yang masih dilema mau daftar : diatas terdapat stori receh penuh gimic yang mungkin bisa memanipulasi dan mempersuasi sebab sebab sebuah keputusan mendaftar diambil)

Sekian, salam gimic.


Repost @dianfhaatma, 2019

Komentar