Lelucon Pahit, dan Jamu Manis


setelah dimarahin : Baru kali ini yang nganter lebih cepat datangnya dari yang mau berangkat *kak dinda with angrybird

Yeah, foto sarat pemenuhan kebutuhan "eksistensi" ini memang agak menggelikan kalau diliat-liat (abis kapan lagi kan, foto bediri di tengah trus ditunjuk ama orang-orang yang mesti gak tampan dan cantik-cantik amat, tapi super tidak tertampikkan dedikasinya di jagat alam perkampusan inih, ya sekali-kali biar rada artis gitu deh wkkw).

Jadi, foto ini diambil 4 Januari 2019, hari keberangkatan saya menuju satu perjalanan paling mendewasakan : Gerakan UI Mengajar. Bagi saya, kisah dibalik foto inilah yang sebenarnya paling bermakna bin bersejarah.

Ya, selayaknya hidup yang senantiasa disesaki drama dengan sejuta alur, hari itu saya benar-benar merasa hidup ini seringkali bercanda. Meski, faktanya tidak selalu lucu, dan malah pahit saat ditertawakan.


Tapi memang, "Tuhan tidak bermain dadu dengan alam". Selalu ada makna dibalik setiap kejadian, pertemuan, perpisahan bahkan kepergian. Walau penuh disonansi di kepala, saya akhirnya berangkat ke Pusgiwa, meski sudah sangat telat. Sangat. Telat. Dan taraaa, dadu itu kembali terlempar ke bagian lelucon yang sungguh menyenangkan saat dibawa tertawa.

Kehadiran orang-orang ini mungkin tidak sengaja, bisa jadi mereka kebetulan gabut atau sedang mencari keramaian saja di pusgiwa. Tapi, siapa peduli? kwkwk. Akhirnya, atas izin semesta kehadiran orang-orang ini (dan yang lainnya sebelum keberangkatan), terencana ataupun impulsif, mampu menjadi jamu penawar pahit, bagi saya yang sepertinya sedang dapat jatah saja buat minum jamu beras kencur campur temulawak tanpa gula.

Hari ini saya tersenyum, ternyata semanis itu rasanya mendapatkan dukungan. Karenanya, saya ingin mengajak kamu semua, yang sudah terjebak membaca caption ini hingga akhir, untuk bersama-sama mendukung kawan-kawan kita yang dijatahi jamu pahit lebih awal. Lelucon kurang lucu lebih pagi.

Kini, pilihannya ada di kamu, menjadi lelucon lucu atau jamu manis?
klik @gotongroyong.in sekarang!
#donasitanpawacana
#harikankeranaksedunia


Repost ig @dianfhaatma, Februari 2019

Komentar