ENJ, paduan nostos dan logos yang tak kunjung usai

bahkan nostalgila bisa di tempat berbeda, orang berbeda tapi ketenangan yang sama


Meski tak banyak diketahui dalam padanan aslinya, kata 'nostos' (yang dalam bahasa Yunani berarti kepulangan) dan 'logos' (yang berarti luka) telah memberikan perpanjangan makna dari : keromantisan dan kebahagiaan. Nostalgia yang pada awalnya merupakan sebutan untuk gejala penurunan kemampuan akibat kerinduan mendalam prajurit Swiss pada tanah airnya, tak ayal menjadi rubrik tersendiri yang bisa dikaitkan dengan apa saja yang tak pernah mudah dilupa.

Saat ini, sebagai padanan yang mengaitkan tempat, waktu dan ingatan secara selaras yang tidak hanya dapat dipandang sebagai luka, namun juga pemulih dari pesimisme yang berebut mengisi jiwa.

Maka, seromantis angin laut dan angin darat yang berebut menyapa wajah sisa-sisa debu kota yang hampir memakan sepotong hati di dalam raga. Seromantis aroma laut, dan jejak jejak kaki di hutan bakau yang entah mengapa menggurat senyum kala diingat kembali. Seromantis rasi bintang yang bernyanyi bersama debur ombak, mengantarkan pada tidur paling nyaman. Warga lama dan warga baru yang sok tau, tidak peduli, tawa kita di sekeliling api unggun telah meniadakan sekat. Meski selalu saja waktu mendekat, menyisakan sebuah ruang untuk akhirnya hanya mampu diingat.
Maka, terimakasih ENJ. Dengan begitu, tidak perlulah sosok tampan menawan untuk jatuh cinta. Denganmu tenang. Denganmu, nostalgia terasa bahagia enggan menyesakkan jiwa.

(Setelah membaca artikel keren tentang nostalgia dari BEM Psikologi, dan kunjungan super singkat ENJ UI 2019 yang mengingatkan bahwa rupa matahari, laut dan manusia pernah begitu indah dan memagnetkan rasa syukur, meski tidak sempurna. Dan memang tidak perlu sempurna :')


Repost @dianfhaatma, 2019

Komentar